MEMANUSIAKAN MANUSIA
Memanusiakan
manuisa, memiliki maksud yaitu, bersikap adil kepada sesama, bersikap torelan,
salig tolong-menolong, dan membela yang benar apabila terjadi penindasan
daripada orang-orang jahat. Ada beberapa cara untuk memanusiakan manusia, yaitu
:
A.
Manusia Dengan
Cinta Kasih
Perwujudan
cinta kasih terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan mengurus dirinya
sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara
wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju
yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Perwujudan
cinta kasih terhadap sesama manusia dapat dilakukan dengan perbuatan yang
bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, Jean
Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang
atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam
pertempuran Solferino mendirikan Palang Merah International (1863).
Dalam
kamus bahasa Indonesia cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama,namun antara
keduanya tetap terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari
cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
B.
Manusia Dengan Keindahan
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu
selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan
bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan,
waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang
mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia
dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin,
keindahan diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum”
yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis
“beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”.
Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Manusia
yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory)
walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Orang yang mempunyai konsep
keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya.
C. Manusia Dengan Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi
jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah
tetap kekal dan tak pernah terikat
dengan penderitaan. Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat
dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan
dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh
air dan udara. Dan membutuhkan
penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan.
Dan bila sengaja tidak di penuhi
manusia telah melakukang penganiayaan.
Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada
kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.Manusia sebagai
mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga
pemikirannya dan perasaanya.
Tidak hanya naluri namun juga
nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak
dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu
mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami
kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak
dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar
dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman
manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak
Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak
menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada
pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan
berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit
jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan
di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila
manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada
pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah kaprah dalam
menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga
tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan
dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang
membuat manusia mengalami kekalutan mental.
D. Manusia Dengan Keadilan
KEADILAN SOSIAL
Seperti pancasila yang bermaksud
keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang
adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang
seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing. 5 Wujud keadilan
sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang
sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap
yang perlu dipupuk, yakni :
1.
Perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.
Sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
3.
Sikap suka memberi pertolongan
kepada orang yang memerlukan
4.
Sikap suka bekerja keras.
5.
Sikap menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan
dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan
jalur pemerataan yaitu :
1.
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
rakyat banyak khususnya pangan, sandang
dan
perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam pembangunan khususnya bagi generasi
muda dan
kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di
seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh
keadilan.
BERBAGAI
MACAM
KEADILAN
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya
keadilan legal.
b) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada
waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi
harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama,
justru hal tersebut tidak adil.
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
PUISI MANUSIA DENGAN
CINTA KASIH
KEPADA U…..
Tahukah kamu sayang,
Hati ini
mencarimu, seperti para pencari
Mencari bukan
untuk memperoleh, bukan
Untuk mempunyai.
Melainkan
untuk meraih hatimu dengan ketulusan
Akhirnya, kau
datang padaku seiring melodi bernyanyi
Indah dirimu,
mampu mengalihkan dunia itu
Ku peluk, ku
raih, ku sentuh, lembut tak terlupakan
Aku disampingmu
untuk menjagamu bagai bintang
Di gelap
langit biru
PUISI
MANUSIA DENGAN KEINDAHANNYA
INDAH MANUSIA
Tuhan,
Terdengarkah kepadamu himbau
burung-burung di hutan sunyi
Meratapi siang di senja hari ?
Menangis, menangislah hati !
Wahai hati, alangkah sedap
nikmatnya engkau pandai menangis !
Apa guna kutahan, apa guna ku
halangi ?
Indah raga ini, indah hati
ini, indah dan rupawan seperti
Kupu-kupu menari indah.
Aku memandang, tak sanggup aku
memalingkan
Girang gembira aku melihat
indah manusia.
PUISI MANUSIA DENGAN PENDERITAAN
MENGHADAPI KELUT KEHIDUPAN
Diam,..
Sendiri,..
Sakit,..
Pahit,..
Hampir
Mati,..
Urat
berdenyut meminta kedamaian
Kelam,..
Hampa,..
Ngeri,..
Tanganku
menggapai-gapai
Penderitaan hidup, terima dengan ikhlas
Hanya mampu
berserah diri,
Menolong orang
lain
Tak sanggup
Jiwa merintih, menghampiri penderitaan
PUISI MANUSIA DENGAN
KEADILAN
AMBIL BAGIAN DARI SISI
KEADILAN
Kekurangan,..
Kelaparan,..
Saling
membutuhkan,..
Ku tak
mengerti bagaimana membuat itu pulih
Menghadirkan
bantuan bagi orang lain
Butuh
makan,..
Butuh
minum,..
Hasrat tinggi
mencari cahaya
Berdiri tegap
dibawah langit menanti angin
Yang membawa
terang untuk member keadilan
Tanggung
jawab saling berhubungan
Agar nikmat
bisa saling berbagi
Kuterima beban,
kuhapuskan penderitaan
Jangan sia-siakan
keadilan