Senin, 19 Maret 2018

Macam-Macam Alat Pengukur Listrik Analog dan Digital



 1.Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

5
2.Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter)
6


3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
7

4. Multitester Analog/Digital

Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
8
5.Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
9
6. Generator fungsi

Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.
Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.
10
Perbedaan Antara Multimeter Analog dan Digital serta Cara Menggunakannya
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan alat ukur yang bekerja dengan menggunakan teknologi analog. Jadi ketika anda sedang mengukur suatu besaran listrik, maka cara mengetahui nilainya adalah dengan melihat angka yang ditunjuk oleh jarum. Setelah itu anda sesuaikan dengan skala yang sebelumnya dipilih pada selector switch.
Kelebihan:
Kelebihan dari multimeter analog adalah dapat digunakan untuk mengetahui suatu komponen listrik apakah sudah mengalami kerusakan ataupun belum. Selain itu mltimeter analog juga memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan multimeter digital.
Kekurangan
Kekurangan dari multimeter analog adalah kurang efisien ketika digunakan. Dalam membaca nilai besarannya harus menggunakan rumus tertentu berdasarkan skala yang sebelumnya dipilih. Kekurangan lain dari multimeter jenis ini yaitu mudah mengalami kerusakan pada bagian jarumnya (spul). Hal ini bisa terjadi jika anda memilih skala yang lebih kecil dari besaran listrik yang diukur.
Hasil gambar untuk multimeter analog
2. Multimeter Digital
Sesuai dengan namanya, multimeter ini telah disematkan dengan teknologi digital. Hal ini terlihat dari adanya layar LCD yang mampu menampilkan nilai dari besaran listrik yang sedang diukur. Pengukuran pada multimeter ini ditampilkan oleh ADC (pengubah analog menjadi digital). Jadi ketika mengukur besaran listrik, anda cukup dengan melihat angka yang ditunjuk pada layar LCD multimeter digital.
Kelebihan
Kelebihan dari multimeter digital adalah mudah digunakan dan lebih efisien karena nilai yang diukur akan langsung muncul pada layar LCD dalam bentuk nominal (angka). Selain itu, nilai yang diukur juga memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, karena kemungkinan kesalahan dalam pembacaan sangat kecil.
Kekurangan
Kekurangan dari multimeter digital ialah sulit digunakan untuk mengukur kerusakan pada berbagai komponen elektronika seperti transistor, elco, dan lain-lain. Multimeter ini juga memiliki harga jual yang cukup mahal jika dibandingkan dengan multimeter jenis analog.
Hasil gambar untuk multimeter digital


Cara Menggunakan Multimeter Analog dan Digital
Cara menggunakan multimeter analog dan digital pada dasarnya hampir sama. Pertama anda memilih skala batas ukur, pastikan bahwa batas ukur yang anda pilih lebih besar dari besaran yang akan diukur. Lalu tempelkan masing-masing probe multimeter pada komponen atau penghantar yang akan diukur, dan yang terakhir tinggal membaca hasil pengukurannya. Sedikit perbedaan antara kedua multimeter ini bisa ditemui pada saat ingin mengukur besaran berupa hambatan listrik
Jika anda ingin mengukur hambatan dengan multimeter analog, maka terlebih dahulu harus memposisikan jarum agar berada di posisi sebelah kana multimeter. Caranya adalah dengan menempelkan antara probe merah (+) dengan probe hitam (-) multimeter.
Setelah itu pastikan bahwa jarum tepat menunjuk angka nol, jika belum tepat maka perlu ditur dengan cara memutar ohm adjustment. Setelah itu pilih pengali dan ukur tahanan dengan menempelkan probe hitam dan merah pada kedua kaki resistor.
Sementara itu, jika menggunakan multimeter digital, maka caranya akan lebih mudah. Anda hanya perlu menyiapkan resistor yang akan diukur nilai tahanannya, pilih pengali, lalu tempelkan masing-masing probe pada kaki resistor. Untuk membaca nilai hasil pengukurannya, cukup dengan melihat angka yang muncul pada layar LCD.

            Hasil gambar untuk cara menggunakan multimeter

DAFTAR  PUSTAKA








PENJABARAN SAP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...............................................................................................................

BAB  1  PENDAHULUAN ........................................................................................................
1.1              Latar Belakang ..................................................................................................
1.2              Tujuan ...............................................................................................................
1.3              Ruang Lingkup ..................................................................................................

BAB  2  PEMBAHASAN ..........................................................................................................
2.1              Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan .................................................
2.2              Pengertian Negara dan Bangsa .........................................................................
2.3              Hak dan Kewajiban Warga Negara ..................................................................

BAB 3  PENUTUP ...................................................................................................................
3.1              Kesimpulan .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................










KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah saya selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan judul Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.

Saya selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu sayamemohon saran serta komentar yang dapat saya jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.

                                                                                                                                 Maret 2018


                                                                                                                                    Penyusun,




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Latar Belakang diadakannya kewarganegaraan adalah bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik, sedangkan dalam menghadapi globalisasi untuk mengisi kemerdekaan kita memerlukan perjuangan nono fisik sesuai dengan bidang profesi masing – masing.
Perjuangan ini dilandasi oleh nilai – nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.
Pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa, dan penghindar dari perpecahan akibat demo massa dan aksi unjuk rasa dari berbagai golongan. Pendidikan ini juga perlu untuk memupuk rasa nasionalisme dari masyarakatnya.
1.2.       Tujuan
1.        Dapat memahami dan menjelaskan mengenai : Pengertian bangsa dan negara sekaligus hak dan kewajiban warga negara.
2.        Untuk mengerti, memahami dan menghayati pendidikan Kewarganegaraan serta Pemdidikan Pendahuluan Bela Negara.
3.        Dapat memahami dan menjelaskan mengenai : Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan, landasan hukum, tujuan pendidikan kewarganegaraan.
1.3.       Ruang Lingkup
1.        Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
2.        Pengertian Negara dan Bangsa
3.        Hak dan Kewajiban Warga Negara




BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.       Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Seperti yang kita ketahui , setiap suatu bangsa mempunyai sejarah perjuangan dari
paraorang –orang terdahulu yang dimana terdapat banyak nilai – nilai nasionalis,
 patriolis dan lain sebagainya yan  pada saat itu mengikat erat pada setiap jiwa warga
 negaranya. Seiringperkembangan zaman dankemajuan teknologi yang makin pesat.
 Nilai – nilai makin lamamakin hilang dari diri seseorangdidalam suatu bangsa.

TUJUAN
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan. nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedangdanmengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, professional, bertanggung jawab, dan produksi serta sehat jasmani dan rohani.

2.2.       Pengertian Bangsa dan Negara
 Pengertian Bangsa
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama. Pengertian bangsa menurut para ahli :
·         Jacobsen dan Lipmann. Bangsa adalah kelompok manusia yang lahir karena adanya satu kesatuan budaya (cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity).
·         Hanz Kohn. Bangsa merupakan hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu merupakan golongan yang majemuk dan tidak bisa dirumuskan secara esakta. Hal tersebut terbukti dengan adanya faktor obyektif yang melatarbelakangi dan menjadi ciri khas suatu bangsa, seperti faktor persamaan ras, bahasa, wilayah, adat istiadat dan agama.
·         Joseph Stalin. Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama.
·         Benedict Anderson. Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan (imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
·         Anthony D. Smith. Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai suatu tanah air, memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya.
Pengertian Negara
  1. Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat (Belanda, Jerman), E`tat (Prancis), Status, Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau membuat berdiri.
  2. Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.
  3. Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu.
  4. Menurut R. Djokosoentono, Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro:
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
  1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
  2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia :
–   Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
–   Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
–   Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
–   Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”
–   Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
–   Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
–   Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
–   Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia  :
–   Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
–   Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayapembelaan
 negara”.
–   Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :Setiap
 orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
–   Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
–   Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
2.3.       Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yangmenetapkan hak dan kewajiban sebagai warga negara mencakup pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33 dan 34. Hak-hak warga negara yang substansial pada prinsipnya antara lain meliputi:
  1. Hak untuk memilih/memberikan suara
  2. Hak kebebasan berbicara
  3. Hak kebebasan pers
  4. Hak kebebasan beragama
  5. Hak kebebasan bergerak
  6. Hak kebebasan berkumpul
  7. Hak kebebasan dari perlakuan sewenang-wenang oleh sistem politik dan atau hukum Sedangkan CCE (Center for Civic Education) mengajukan hak-hak individu yang perlu dilindungi oleh negara, meliputi: hak pribadi (personal rights), hak politik (political rights), hak ekonomi (economic rights) Kewajiban warga negara merupakan aspek dari tanggung jawab warga negara (citizen responsibility/civic responsibilities) (CCE, 1994: 37).
Contoh yang termasuk tanggung jawab warga negara antara lain:
  • Melaksanakan aturan hukum
  • Menghargai orang lain
  • Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya
  • Melakukan kontrol terhadap para pemimpin yang dipilihnya dalam melakukan tugas-tugasnya
  • Melakukan komunikasi dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal, pemerintah nasional

2.4 Landasan Hukum 
Indonesia memiliki landasan hukum pendidikan kewarganegaraan yaitu :
  1. UUD 1945
  2. Pembukaan UUd 1945, alinea kedua dan keempat ( cita-cita, tujuan, aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaan)
  3. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga Negara didalam hukum dan pemerintahan.
  4. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga Negara dalam upaya warga Negara.
  5. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
  6. Pasal 31 (1), hak warga Negara pendapatan pendidikan.
  1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
  2. Surat Keputusan Dirjen DIKTI Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok pengembangan kepribadian dan perguruan tinggi.

BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
·           Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebuah Pembelajaran bagaimana menjalankan peran dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan dapat diwariskan kepada generasi setelahnya.
·           Pendidikan Kewarganegaraan penting karena membekali Peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkaitan dengan warga Negara dan negaranya.
·           Pendidikan Kewarganegaraan ditetapkan tidak lepas dari 2 jenis landasan dasarnya, yaitu Landasan Hukum dan Landasan Ideal.
·           Kompetensi lulusan pendidikan kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari seorang warga negara dalam hubungan dengan negara dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·           Negara adalah sebagai tempat dan Bangsa adalah sekumpulan orang yang menempati tempat tersebut.
·           Hak adalah sesuatu yang didapat setelah melaksanakan kewajiban.
·           Warga Negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.













DAFTAR PUSTAKA